Jumlah kuota jamaah haji Indonesia yang pada tahun ini totalnya 221.000 orang, masih berpeluang untuk ditingkatkan pada musim haji tahun 2013.
Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia, Abdurrahman Mohammad Amin Al-Khayyat, yang mengungkapkan peluang peningkatan kuota itu . Dengan kuota haji 221.000 tahun ini, masih terjadi antrean panjang dalam daftar tunggu (waiting list) calon jamaah haji di Indonesia.
Jumlah kuota 221.000 jamaah haji itu merupakan jumlah berdasarkan kuota dasar, dan setelah ditambah tenaga pendukung yang dikirimkan Pemerintah Indonesia, maka visa haji yang dikeluarkan tahun ini mencapai 224.500.
Menurut Dubes Arab Saudi, kuota 221.000 yang diberikan Kementerian Urusan Haji Arab Saudi bagi Indonesia itu berdasarkan perhitungan 10 persen dari seluruh penduduk Indonesia.
Walaupun jumlah kuota yang diberikan kepada Indonesia sekarang sudah yang terbesar diantara negara-negara lain di dunia, peluang peningkatan kuota masih ada asalkan diusulkan dengan dilengkapi data terakhir jumlah penduduk.
“Oleh karena itu, jika Kementerian Agama RI bisa meyakinkan Kementerian Urusan Haji kami dengan mengajukan bukti data terakhir tentang jumlah total penduduk Indonesia, maka bukan mustahil pemerintah kami akan bisa menaikkan kuota jamaah haji Indonesia,” kata Dubes Al-Khayyat.
Menurut Al-Khayyat, selain dari jumlah, jamaah haji Indonesia juga dikenal oleh Pemerintah Kerajaan Arab Saudi sebagai jamaah paling santun, dan dari sisi penyelenggaraan manajemennya oleh Kementerian Agama RI diakui sebagai paling rapih dan efisien.
Al-Khayyath menjelaskan, pemerintah Arab Saudi terus berupaya meningkatkan pelayanan ibadah dalam berbagai aspeknya dengan memaksimalkan semua upaya dan potensi yang dimiliki.'Kami salalu berupaya meningkatkan pelayanan karena ini adalah perintah langsung dari Yang Mulia Pelayan Dua Kota Suci Raja Abdullah bin Abdul Aziz Al-Suud,” Katanya.
Tentang sukses besar penyelenggaraan haji tahun ini, Dubes mengatakan, upaya ini tidak lepas dari kerjasama intensif dan dukungan yang terbina dengan baik dengan Pemerintah Republik Indonesia melalui Departemen Agama.
“Adalah kebanggaan bagi kami ketika mendengar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Menteri Agama Suryadharma Ali sendiri menyatakan penghargaan terhadap upaya kami itu,” tambahnya.
Dalam menerbitkan 224.500 visa haji tahun ini, Kantor Konsuler Kedubes Arab Saudi bekerja siang malam selama 12 jam, dan masih ditambah waktu libur kerja. Kementerian Luar Negeri Arab Saudi juga telah mengirimkan sedikitnya 20 stafnya dari Riyadh untuk membantu Kantor Konsuler Jakarta.
Peningkatan pelayanan ini tercermin dari berbagai langkah yang telah ditempuh, antara lain perluasan areal masjidil haram, peningkatan keamanan, pelayanan dan fasilitas umum, seperti transportasi, tempat tinggal, dan lainnya.
Disediakan pula jembatan berlantai lima untuk melempar jumrah di Jamarat Mina, pelayanan baru kesehatan secara gratis, serta dikerahkannya 15 helikopter pemantau.
Pemerintah Arab Saudi juga sudah renovasi sumur zamzam agar airnya dapat mudah dinikmati oleh jamaah haji.
Yang istimewa pada pelaksanaan ibadah haji pada tahun ini adalah disediakannya fasilitas baru berupa Monorail Masyair yang menghubungkan Armina (Arafah-Muzdalifah-Mina). Monorail Masyair ini sangat membantu untuk menghindari kemacetan dua juta jamaah di kawasan Armina.
Proyek pengadaan Monorail Masyair ini menghabiskan dana sekitar 6,5 milyar real Saudi, dan diharapkan dapat mengangkut sekitar 72 ribu jamaah dalam satu jam. Namun, kapasitas yang dapat difungsikan baru sekitar 30 persen pada tahun ini, dan baru dapat dioperasikan dalam kapasitas penuh pada tahun depan, insya Allah.
“Insya Allah, pada musim haji tahun depan, monorail sudah akan operasional 100 persen,” demikian Dubes Al-Khayyat.
Link Tentang : Umrah dan Haji 2013
Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia, Abdurrahman Mohammad Amin Al-Khayyat, yang mengungkapkan peluang peningkatan kuota itu . Dengan kuota haji 221.000 tahun ini, masih terjadi antrean panjang dalam daftar tunggu (waiting list) calon jamaah haji di Indonesia.
Jumlah kuota 221.000 jamaah haji itu merupakan jumlah berdasarkan kuota dasar, dan setelah ditambah tenaga pendukung yang dikirimkan Pemerintah Indonesia, maka visa haji yang dikeluarkan tahun ini mencapai 224.500.
Menurut Dubes Arab Saudi, kuota 221.000 yang diberikan Kementerian Urusan Haji Arab Saudi bagi Indonesia itu berdasarkan perhitungan 10 persen dari seluruh penduduk Indonesia.
Walaupun jumlah kuota yang diberikan kepada Indonesia sekarang sudah yang terbesar diantara negara-negara lain di dunia, peluang peningkatan kuota masih ada asalkan diusulkan dengan dilengkapi data terakhir jumlah penduduk.
“Oleh karena itu, jika Kementerian Agama RI bisa meyakinkan Kementerian Urusan Haji kami dengan mengajukan bukti data terakhir tentang jumlah total penduduk Indonesia, maka bukan mustahil pemerintah kami akan bisa menaikkan kuota jamaah haji Indonesia,” kata Dubes Al-Khayyat.
Menurut Al-Khayyat, selain dari jumlah, jamaah haji Indonesia juga dikenal oleh Pemerintah Kerajaan Arab Saudi sebagai jamaah paling santun, dan dari sisi penyelenggaraan manajemennya oleh Kementerian Agama RI diakui sebagai paling rapih dan efisien.
Al-Khayyath menjelaskan, pemerintah Arab Saudi terus berupaya meningkatkan pelayanan ibadah dalam berbagai aspeknya dengan memaksimalkan semua upaya dan potensi yang dimiliki.'Kami salalu berupaya meningkatkan pelayanan karena ini adalah perintah langsung dari Yang Mulia Pelayan Dua Kota Suci Raja Abdullah bin Abdul Aziz Al-Suud,” Katanya.
Tentang sukses besar penyelenggaraan haji tahun ini, Dubes mengatakan, upaya ini tidak lepas dari kerjasama intensif dan dukungan yang terbina dengan baik dengan Pemerintah Republik Indonesia melalui Departemen Agama.
“Adalah kebanggaan bagi kami ketika mendengar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Menteri Agama Suryadharma Ali sendiri menyatakan penghargaan terhadap upaya kami itu,” tambahnya.
Dalam menerbitkan 224.500 visa haji tahun ini, Kantor Konsuler Kedubes Arab Saudi bekerja siang malam selama 12 jam, dan masih ditambah waktu libur kerja. Kementerian Luar Negeri Arab Saudi juga telah mengirimkan sedikitnya 20 stafnya dari Riyadh untuk membantu Kantor Konsuler Jakarta.
Peningkatan pelayanan ini tercermin dari berbagai langkah yang telah ditempuh, antara lain perluasan areal masjidil haram, peningkatan keamanan, pelayanan dan fasilitas umum, seperti transportasi, tempat tinggal, dan lainnya.
Disediakan pula jembatan berlantai lima untuk melempar jumrah di Jamarat Mina, pelayanan baru kesehatan secara gratis, serta dikerahkannya 15 helikopter pemantau.
Pemerintah Arab Saudi juga sudah renovasi sumur zamzam agar airnya dapat mudah dinikmati oleh jamaah haji.
Yang istimewa pada pelaksanaan ibadah haji pada tahun ini adalah disediakannya fasilitas baru berupa Monorail Masyair yang menghubungkan Armina (Arafah-Muzdalifah-Mina). Monorail Masyair ini sangat membantu untuk menghindari kemacetan dua juta jamaah di kawasan Armina.
Proyek pengadaan Monorail Masyair ini menghabiskan dana sekitar 6,5 milyar real Saudi, dan diharapkan dapat mengangkut sekitar 72 ribu jamaah dalam satu jam. Namun, kapasitas yang dapat difungsikan baru sekitar 30 persen pada tahun ini, dan baru dapat dioperasikan dalam kapasitas penuh pada tahun depan, insya Allah.
“Insya Allah, pada musim haji tahun depan, monorail sudah akan operasional 100 persen,” demikian Dubes Al-Khayyat.
Link Tentang : Umrah dan Haji 2013