Semakin banyaknya wisatawan muslim dari kawasan Asia Tenggara, yang datang ke Jepang dinilai sebagai celah bisnis yang potensial bagi para pengusaha di negara sakura tersebut. Karena jumlahnya yang terus bertambah akibat pengaruh naiknya tingkat pendapatan kelas menengah, sejumlah pihak swasta bahkan pemerintah daerah pun mulai tergiur untuk memasuki industri berbasis halal salah satunya paket tour jepang ini.
Salah satunya Koperasi Peternak Ayam Shamorock Kota Gonohe dan Koperasi Global Field Hachinohe, yang kini memproduksi daging ayam, daging asap, gyoza, dan ramen bersertifikat halal dari Kesennuma Islam Culture Center di bawah Japan Halal Association (Nihon Haraaru Kyoukai/JHA) sejak November 2010 silam.
Kedua koperasi milik pemkot di Prefektur Aomori ini bahkan turut serta dalam pameran produk halal pertama di Fukuoka yang diikuti sekitar 40 perusahaan pada akhir Februari silam.
“Pameran ini menjadi tanda bahwa industri produk halal semakin diminati di Jepang dan menjadi kesempatan bisnis yang baik,” ujar Kita Keitaro, perwakilan dari Global Field. “Tidak hanya bagi wisatawan muslim di Jepang, kami juga ingin memperkenalkan dan menjual produk kami di negara dengan mayoritas penduduk muslim.”
Menurut JHA, tidak hanya di Aomori, peningkatan pebisnis yang mendaftarkan usahanya agar mendapatkan sertifikat halal terjadi di seluruh Jepang. Pada tahun 2011 tercatat hanya 2 perusahaan yang mendaftar, namun pada tahun 2012 meningkat hingga 14 perusahaan. Bahkan hingga Maret tahun ini, sudah 10 perusahaan yang mendaftarkan diri.
Tidak hanya produk halal, industri pariwisata Jepang pun turut terpengaruh euphoria ini. Menurut Japan National Tourism Organization (JNTO), jumlah wisatawan asal Indonesia yang mayoritas penduduknya muslim, pada tahun 2012 meningkat mencapai 60 persen dibandingkan tahun 2007. Hal ini juga berpengaruh terhadap jumlah restoran halal di Jepang. Pada tahun 2010 JHA mencatat terdapat 200 gerai restoran halal di Jepang.
Berkembangnya industri produk halal di Jepang ternyata menggelitik Namikawa Ryoichi, peneliti produk pangan dari Universitas Chukyo turut memberikan pendapatnya.
“Permasalahan yang terjadi antara Jepang dan Cina memang turut mempengaruhi peningkatan tren produk halal bagi warga muslim di Asia Tenggara. Namun, saya harap setiap pelaku bisnisnya tidak hanya mementingkan keuntungan tapi benar-benar memahami apa itu produk halal,” ujar Namikawa.
Nah bagi siapa saja yang ingin mendambakan paket tour halal ke Jepang bisa menghubungi cheria travel di Jakarta.
Salah satunya Koperasi Peternak Ayam Shamorock Kota Gonohe dan Koperasi Global Field Hachinohe, yang kini memproduksi daging ayam, daging asap, gyoza, dan ramen bersertifikat halal dari Kesennuma Islam Culture Center di bawah Japan Halal Association (Nihon Haraaru Kyoukai/JHA) sejak November 2010 silam.
Kedua koperasi milik pemkot di Prefektur Aomori ini bahkan turut serta dalam pameran produk halal pertama di Fukuoka yang diikuti sekitar 40 perusahaan pada akhir Februari silam.
“Pameran ini menjadi tanda bahwa industri produk halal semakin diminati di Jepang dan menjadi kesempatan bisnis yang baik,” ujar Kita Keitaro, perwakilan dari Global Field. “Tidak hanya bagi wisatawan muslim di Jepang, kami juga ingin memperkenalkan dan menjual produk kami di negara dengan mayoritas penduduk muslim.”
Menurut JHA, tidak hanya di Aomori, peningkatan pebisnis yang mendaftarkan usahanya agar mendapatkan sertifikat halal terjadi di seluruh Jepang. Pada tahun 2011 tercatat hanya 2 perusahaan yang mendaftar, namun pada tahun 2012 meningkat hingga 14 perusahaan. Bahkan hingga Maret tahun ini, sudah 10 perusahaan yang mendaftarkan diri.
Tidak hanya produk halal, industri pariwisata Jepang pun turut terpengaruh euphoria ini. Menurut Japan National Tourism Organization (JNTO), jumlah wisatawan asal Indonesia yang mayoritas penduduknya muslim, pada tahun 2012 meningkat mencapai 60 persen dibandingkan tahun 2007. Hal ini juga berpengaruh terhadap jumlah restoran halal di Jepang. Pada tahun 2010 JHA mencatat terdapat 200 gerai restoran halal di Jepang.
Berkembangnya industri produk halal di Jepang ternyata menggelitik Namikawa Ryoichi, peneliti produk pangan dari Universitas Chukyo turut memberikan pendapatnya.
“Permasalahan yang terjadi antara Jepang dan Cina memang turut mempengaruhi peningkatan tren produk halal bagi warga muslim di Asia Tenggara. Namun, saya harap setiap pelaku bisnisnya tidak hanya mementingkan keuntungan tapi benar-benar memahami apa itu produk halal,” ujar Namikawa.
Nah bagi siapa saja yang ingin mendambakan paket tour halal ke Jepang bisa menghubungi cheria travel di Jakarta.
Judul: Paket Tour Halal Ke Jepang Laris Manis
Rating: 10 out of 10 based on 24 ratings. 5 user reviews.
Ditulis Oleh Unknown
Terima Kasih Atas Kunjungan Anda...
Rating: 10 out of 10 based on 24 ratings. 5 user reviews.
Ditulis Oleh Unknown
Terima Kasih Atas Kunjungan Anda...
0 comments... Baca dulu, baru komentar
Post a Comment