1.Manasik Haji. Persiapan spiritual sudah dimulai sejak latihan manasik haji. Selain itu juga perlu membaca buku-buku seputar perjalanan haji yang akan mempertebal kerinduan para jamaah untuk segera sampai ke Tanah Suci. Membaca buku-buku kumpulan doa dan dzikir juga bisa menjadi bekal rohani yang sangat berguna.
2.Menyiapkan keperluan bagi keluarga yang ditinggal. Jamaah haji akan tinggal di Tanah Suci hingga kurang lebih 40 hari lamanya. Tentu anggota keluarga yang ditinggalkan di rumah harus dipenuhi keperluannya dan dicukupi kebutuhannya selama ditinggalkan.
Apalagi jika yang berangkat naik haji adalah kepala keluarga beserta istri yang harus meninggalkan anak-anak di rumah sekian lama. Harus dipastikan apakah anak-anak akan mendapatkan pendampingan dan perawatan dari orang yang bisa dipercaya.
Selain itu juga harus dipastikan, pengasuh anak ini memahami dan mengetahui seluk-beluk pengasuhan seperti yang biasanya didapatkan dari orangtua. Dengan demikian, jamaah haji yang berangkat ke Tanah Suci tenang hatinya, keluarga yang ditinggalkan di rumahpun tercukupi kebutuhan materiil dan spirituilnya.
3.Membagi tugas-tugas dalam keluarga selama ditinggal. Jika yang berangkat naik haji itu suami bersama istri, maka untuk sementara tugas-tugas yang biasanya dilakukan ayah dan ibu untuk sementara harus ada yang menggantikan. Maka supaya keluarga tetap bisa menjalani rutinitas dan kegiatan sehari-hari seperti sebelumnya, maka pembagian tugas di antara keluarga yang ditinggal di rumah mutlak diperlukan.
Hal ini bisa dilakukan dengan diskusi santai di rumah. Misalnya, biasanya yang memasak Ibu, maka selama Ibu menunaikan ibadah haji, tugas ini diserahkan pada anak perempuan yang sudah cukup dewasa atau pada pembantu. Jika biasanya adik bungsu diantar sekolah oleh ayah, selama ayah pergi naik haji, digantikan oleh kakak laki-lakinya yang sudah tangguh mengendarai kendaraan atau kepada tukang ojek langganan.
Anak-anak yang masih remaja bisa membantu cuci piring atau membersihkan rumah. Dengan begitu, ayah dan ibu pun bisa menunaikan ibadahnya dengan tenang.
4.Menyelesaikan semua urusan termasuk masalah hutang-piutang. Jika calon jamaah haji bekerja atau mempunyai usaha sendiri, hendaknya tugas-tugasnya dibereskan terlebih dahulu sebelum keberangkatan. Atau melimpahkan tanggungjawabnya itu kepada orang yang bisa dipercaya. Jika masih ada urusan hutang piutangpun sebaiknya segera diselesaikan, agar tak ada ganjalan hati ketika menjalankan ibadah di Tanah Suci.
5.Mempersiapkan keperluan pribadi yang akan dibawa. Biasanya dari Departemen Agama RI, calon jamaah haji akan mendapatkan satu koper besar dan satu tas tenteng. Sedangkan dari pemerintah Arab Saudi mendpatkan kantong berisi paspor. Peralatan pribadi yang perlu dibawa antara lain pakaian secukupnya, baju Ihram, jaket, peralatan shalat, peralatan mandi dan perlengkapan perawatan tubuh (sebisa mungkin dibawa yang kemasan botolnya agak besar sehingga cukup untuk 40 hari), peralatan mencuci dan menjemur pakaian, alas kaki dan alat perlindungan badan(seperti payung, lotion, lipglos dan kacamata), perlengkapan tidur (seperti selimut, sarung bantal, kaus kaki, dan sarung tangan), makanan kering (abon, dendeng, bumbu pecel, mie, kecap), alat komunikasi, alat tulis, buku doa, kamera, dan peralatan makan.
Secara umum, penyakit yang sering di alami di sana adalah batuk, pilek, saluran pernafasan, pusing dan diare. Jadi, sebaiknya tidak lupa membekali diri dengan antibiotik, obat batuk, obat influensa, obat sakit perut/diare, obat sakit kepala/pusing, obat gosok, salep dan obat untuk luka, serta masker.
6.Menyiapkan dokumen-dokumen yang diperlukan. Dokumen yang harus dibawa antara lain Surat Panggilan Masuk Asrama (SPMA), bukti setor warna biru dan buku kesehatan. Membawa 1 (satu) buah tas koper dan tas tentengan dari Departemen Agama RI dan tas paspor yang diberikan pihak penerbangan.
7.Memperhatikan jadwal kegiatan dan keberangkatan. Baik jadwal keberangkatan menuju Asrama Haji Embarkasi maupun kegiatan di asrama yang berupa penyerahan SPMA kepada petugas, pemeriksaan barang bawaan, pemeriksakan kesehatan, mengikuti bimbingan dari PPIH Embarkasi, menerima uang living cost, paspor, gelang identitas, dan sosialisasi peraturan yang ditetapkan oleh PPIH Embarkasi. Juga jadwal keberangkatan dengan bus menuju Bandara Embarkasi dan jadwal keberangkatan pesawat.
8.Mengenal proses kegiatan selama di Tanah Suci. Ada baiknya menimba ilmu mengenai hal ini kepada kaum Muslim yang sudah pernah menunaikan Ibadah Haji. Informasi serupa juga banyak dijumpai dalam buku-buku panduan Ibadah Haji dan sharing pribadi di internet. Sebab banyak kaum Muslim yang mensharingkan pengalamannya selama menunaikan Ibadah Haji di blog pribadi mereka dengan maksud supaya berguna bagi sesama kaum Muslim yang akan berangkat menunaikan Ibadah Haji. Selamat menunaikan Ibadah Haji!
[rg@2012]
===== ONH Plus, Umrah
Judul: Ini Dia 8 Kegiatan Wajib Agar Tenang Berhaji
Rating: 10 out of 10 based on 24 ratings. 5 user reviews.
Ditulis Oleh Unknown
Terima Kasih Atas Kunjungan Anda...
Rating: 10 out of 10 based on 24 ratings. 5 user reviews.
Ditulis Oleh Unknown
Terima Kasih Atas Kunjungan Anda...
0 comments... Baca dulu, baru komentar
Post a Comment