Namun, perkembangan pesat yang dialami Kartal semakin terhambat saat distrik ini diguncang gempa pada tahun 1420 H/1999 M. Perlu diketahui, kawasan Istanbul terletak di garis pertemuan dua lempeng tektonik, yaitu lempeng Asia dan lempeng Eurosia. Tak heran jika kawasan ini sering dilanda gempa.
Gempa yang mengguncangkan kawasan itu pada tahun 915 H/1509 M, yang diikuti tsunami, telah memusnahkan tidak kurang dari 100 ribu masjid dan menelan korban 10.000 orang. Pada tahun 1420 H/1999 M, gempa susulan kembali mengguncang kawasan itu dan menelan korban kurang lebih 18.000 orang. Oleh sebab itu, pada tahun 1428 H/2007 M, pemerintah Turki mengharuskan setiap bangunan baru dirancang antigempa. Selain itu, kawasan tersebut juga dirancang sebagai kawasan Industri Hijau.
Desain rancangan Kartal-Pendik, yang berbeda dengan desain bangunan-bangunan pada akhir 50 tahun terakhir, dimenangkan oleh seorang arsitek kondang asal Irak, Zaha Hadid. Rancangan itu diharapkan terealisasi pada tahun 1441 H/2020 M, meliputi distrik pusat bisnis, hunian mewah, teater, dan hotel-hotel untuk para turis.
Sahabat wisata muslim, yang menarik perhatian ketika melintasi kawasan ini adalah Proyek Marmara yang sedang berada dalam tahap penyelesaian. Proyek yang dilaksanakan oleh kementerian transportasi Turki tersebut membuat Kartal menjadi tersambung dengan suatu sistem kereta Istanbul bagian Eropa. Jalur kereta api sepanjang 76 kilometer itu akan melintas di bawah Selat Boshporus,`seperti halnya terowongan Calais-Dover yang menghubungkan Perancis dan Inggris. Dengan adanya jalur tersebut, jalur keretan api Turki bagian Asia kian terintegrasi dengan jalur kereta api Eropa.
Sahabat Wisata Muslim, kota bursa memiliki sejarah panjang. Kota ini didirikan oleh Prusias, Raja Bythania pada tahun 230-192 SM. Oleh karena raja Bythnia menjadi orang yang pertama berkuasa, tidak heran jika kawasan ini disebut dengan Prusa, yang diambil dari nama sang raja selepas dari kekuasaan para penguasa Persia, Yunani, Romawi, dan Byzantium.
Pada tahun 463 H/1071 M, Dinasti Saljuq Romawi tampil sebagai penguasa di sekitar Bursa. Orang-orang Saljuq berasal dari suku Turki yang menisbatkan diri kepada tokoh mereka yang bernama Saljuq. Mereka muncul pertama kali di sebuah wilayah yang sekarang disebut Afghanistan sejak tahun 351 H/962 M. Tepatnya pada saat Alptigin berhasil meraih kekuasaan. Hal itu ia lakukan dengan melepaskan diri dari penguasa Dinasti Samaniyyah kala itu, Nuh ibn Manshur, yang mengangkatnya sebagai Gubernur Herat.
Dinasti yang didirikan Alptigin disebut Dinasti Ghaznawiyyah. Dinasti ini mencapai puncak kejayaan pada masa pemerintahan Yamin ad-Daulah Mahmud ibn Subuktigin pada tahun 388-423H/998-1030 M. Alptigin seorang jendral dan panglima yang sangat disegani di medan pertempuran. Dialah yang memberikan kesempatan kepada berbagai macam kalangan di Turki untuk berkenalan dengan kebudayaan Islam. Keberhasilannya menaklukan India utara mengakibatkan berbagai aliran kebudayaan Asia berinteraksi dengan dunia Islam. Sejak saat itu pula berbagai tradisi arsitektur dan seni Asia Tengah-India Utara melebur dalam satu aliran umum kebudayaan Islam.
Situasi kian memantap dengan kehadiran Dinasti Saljuq di pentas politik. Awalnya, mereka berkhidmat kepada para penguasa Dinasti Ghaznawiyyah. Namun, mereka melepaskan diri dan memancangkan kekuasaan mereka yang terus bertambah, hingga meliputi seluruh Iran. Mereka menghubungi para Khalifah Dinasti Abasiyyah dan menawarkan bantuan untuk para khalifah tersebut untuk mengahadapi cengkraman Dinasti Buwaihi. Tawaran itu pun mendapat sambutan.
Pada tahun 422-455 H/1031-1063 M, Tughrul Beg membawa pasukannya ke Baghdad untuk melibas para penguasa Dinasti Buwaihi dan memetik kesuksesan. Dinasti Saljuq pun berubah menjadi kekuatan politik-militer yang nyata di Baghdad dan Irak.
Setelah Alp-Arslan (455-464 H/1063-1072 M), putera Tughrul Beg, berhasil meluluhlantakkan serdadu Byzantium dalam pertempuran Manzikert. Sulaiman ibn Qutulmusy (470-479 H/1077-1086 M), saudara sepupu Alp-Arslan, naik ke pentas kekuasaan. Ia mendirikan Dinasti Saljuq Romawi atau Anatolia. Sang pendiri dinasti itu pun meneguhkan kekuasaan setelah berhasil menundukan wilayah itu dan menetap di Nicaea yang terletak jauh dari Konstantinople.
Tujuh tahun kemudian, pusat pemerintahan dinasti dipindahkan ke Konya. Oleh karena terjepit di antara dua kekuatan besar, yaitu kekaisaran Byzantium di sebelah utara dan negara-negara yang didirikan pasukan Salib di Antiochia dan Eddesa di sebelah selatan, aktivitas wilayah dinasti ini pun terbatas hanya untuk menggalang hubungan dagang dengan para pedagang Italia dan kerajaan Armenia kecil di Sesilia.
Keberhasilan di bidang perdagangan ini membuat Dinasti Saljuq mampu melakukan pembangunan di berbagai bidang. Namun demikian, kawasan di seputar Asia Kecil kerap menjadi ajang perebutan kerajaan-kerajaan kecil. Dinasti Saljuq pun akhirnya tumbang akibat gempuran pasukan Mongol pada pertengahan abad ke-13 M. Selanjutnya, Dinasti Utsmaniyyah berhasil merebut Izink dan menjadikan kota terakhir ini sebagai ibukota. Selanjutnya, ibu kota Utsmani dipindah ke Bursa dan berpindah lagi ke Istanbul.
Nah, sahabat wisata muslim, itulah sekilas tentang kota Bursa. Kota yang terkenal dengan kemajuan industri otomotif dan tekstilnya. (Jng/RA)
Judul: Kota Bursa, Kawasan Industri Turki Terkemuka
Rating: 10 out of 10 based on 24 ratings. 5 user reviews.
Ditulis Oleh Unknown
Terima Kasih Atas Kunjungan Anda...
Rating: 10 out of 10 based on 24 ratings. 5 user reviews.
Ditulis Oleh Unknown
Terima Kasih Atas Kunjungan Anda...
0 comments... Baca dulu, baru komentar
Post a Comment