Untuk memudahkan urusan pemerintahan, sekaligus menyediakan tempat tinggal bagi keluarga sultan, Sultan Muhammad al Fatih membangun sebuah istana pada tahun 863 H/1459 M. Istana tersebut adalah Istana Topkapi atau Topkapi Sarayi, yang berarti “Istana pintu gerbang meriam”. Hal ini disebabkan di depan pintu gerbang istana pada masa lalu terdapat meriam raksasa.
Istana Topkapi teletak di kawasan Seraglio Point. Istana ini menjadi kediaman resmi sejumlah penguasa kekhalifahan Turki Utsmani selama sekitar 400 tahun, yaitu antara tahun 869-1272 H/1465-1856 M. Sebelum menempati Istana baru itu, sang sultan tinggal di sebuah istana kecil yang terletak di Distrik Beyzit (tidak jauh dari Grand Bazaar), antara Universitas Istanbul dan Masjid Sulaimaniyyah.
Inilah istana yang terkategori tua di kota Istanbul dengan luas 700.000 meter persegi. Pada masa selanjutnya, Istana Topkapi mengalami perluasan dan pemugaran, antara lain pada masa Sultan Sulaiman Al-Qanuni (927-974 H/1520-1566 M).
Istana Topkapi menjadi pusat pemerintahan Dinasti Utsmaniyyah selama sekitar empat abad. Namun, istana ini mulai kehilangan posisi penting setelah Sultan Majid I pindah ke Istana Dolmabahce, sebuah istana di Beskitas yang berada di tepi Selat Bosphorus.
Areal Istana Topkapi terletak di dataran agak tinggi yang dikitari laut Marmara, Golden Horn, dan Selat Bosphorus. Sebelum memasuki istana, tepat di sudut jalan terdapat sebuah air mancur yang tidak lagi memancarkan air. Itulah Air Mancur Sultan Ahmad III, yang dalam bahasa Turki disebut Sultan Ahmet Cesmesi. Air mancur indah itu dahulu dibangun sebagai Sebil (tempat air minum gratis bagi para musafir). Air mancur Sultan Ahmad III dibangun pada tahun 1140 H/1728 M, pada masa periode tulip. Tidak jauh dari sini, tegak pintu gerbang pertama Istana Topkapi. Pintu gerbang itu diberi nama Bab-i-Humayyun yang berarti “pintu gerbang kesultanan”.
Kabarnya, pintu gerbang yang didirikan pada tahun 883 H/1478 M itu dibuat tidak terlalu besar karena pertimbangan keamanan. Pintu gerbang itu semula selalu di buka saat sabah ezani (adzan shubuh) dikumandangkan dan ditutup saat yatzi ezani (adzan isya). Waktu itu, tidak setiap orang diperkenankan melintasi pintu gerbang itu dengan naik kuda. Mereka harus berjalan kaki dan hanya orang tertentu, seperti para menteri, yang diperkenankan melintas pintu gerbang dengan naik kuda.
Selepas melintasi Pintu Gerbang Kesultanan, membentang sebuah taman luas yang dihiasi bunga tulip berwarna-warni. Dahulu, di taman itulah pasukan elit Dinasti Utsmaniyyah, yaitu Pasukan Janissary, kerap melakukan parade.
Setelah melewati taman indah yang sangat luas tersebut, pengunjung bisa melintasi pintu gerbang kedua. Itulah Pintu Gerbang Salam alias Bab-us Selam yang dibangun Sultan Sulaiman Al-Qanuni pada tahun 930 H/1524 M. Pintu gerbang tersebut diperkuat dengan dua menara persegi delapan yang berpuncak. Dahulu dua menara tersebut difungsikan untuk menggantung para terhukum. Setiba di pintu gerbang yang dihiasi Tughra (monogram sultan) tersebut, para menteri tidak lagi diperkenankan naik kuda.
Desain Istana Topkapi memang tidak sama seperti desain istana-istana yang dibangun di Benua Eropa. Pada umumnya, desain istana-istana Eropa berbentuk bangunan raksasa dengan taman yang sangat luas. Sementara Istana Topkapi terdiri dari sejumlah paviliun, dapur, barak, ruang pertemuan, kamar, taman, dan ruang istirahat yang didirikan di seputar gedung utama.
Area paling penting di Istana Topkapi adalah lokasi para sultan Dinasti Utsmaniyyah menerima duta besar asing. Lokasi tersebut dinamakan Arz Odasi, di mana sultan duduk di atas takhta yang berhiaskan emas dan permata. Ketika prosesi penerimaan para duta berlangsung kala itu, air mancur di dekat lokasi itu pun dinyalakan hingga memancarkan air. Tujuan memancurkan air tersebut agar orang yang tidak berkepentingan tidak menguping pembicaraan antara sang sultan dengan para duta besar yang sedang mengahadap. Saat ini, tempat itu digunakan untuk menampilkan koleksi senjata pasukan Dinasyi Utsmaniyah.
Istana Topkapi sempat masuk dalam situs cagar budaya UNESCO PBB pada tahun 1985. Istana yang memiliki ribuan kamar dan ruang ini kini di bawah pengelolaan Departemen Budaya dan Pariwisata pemerintah Turki dan dijaga oleh tentara militer Turki.
Di dalam Istana Topkapi, para pengunjung bisa melihat barang-barang peninggalan sejarah, khususnya sejarah islam. Para pengunjung seperti dibawa ke zaman Rasulullah Saw dan sahabatnya. Selama para pengunjung melihat barang-barang bersejarah, mereka disuguhi lantunan tilawah Al-Qur’an. Konon, dulu lantunan ayat suci Al-Qur’an itu dilantunkan tanpa henti selama 24 jam nonstop dan terus menerus selama lebih dari 407 tahun antara tahun 1517-1924 M.
Di tempat ini kita bisa melihat benda-benda terkait Rasulullah Saw dengan hiasan kaligrafi yang sangat cantik. Selain itu, terdapat cetakan tapak kaki Rasulullah Saw di batu yang patah dan disambung kawat. Terdapat pula pedang dan panah milik Nabi Muhammad SAW dan para sahabat, juga peninggalan lainnya.
Nah, sahabat wisata muslim. Itulah gambaran Istana Topkapi yang dibangun oleh Sultan Muhammad al Fatih. Ingin melihat langsung keindahannya? Ikuti saja paket umrah plus Turki. Perjalanan umrah Anda akan lebih berkesan dengan tambahan obyek sejarah yang memperkaya wawasan keislaman kita. (Jng/RA)
Judul: TOPKAPI, Istana Sang Penakluk Benteng terkuat Eropa
Rating: 10 out of 10 based on 24 ratings. 5 user reviews.
Ditulis Oleh Unknown
Terima Kasih Atas Kunjungan Anda...
Rating: 10 out of 10 based on 24 ratings. 5 user reviews.
Ditulis Oleh Unknown
Terima Kasih Atas Kunjungan Anda...
0 comments... Baca dulu, baru komentar
Post a Comment