Salah satu tempat yang pasti dikunjungi para jemaah haji, adalah Masjidil Haram. Mesjid yang bernilai sejarah tinggi itu saat ini sedang dalam proses perluasan. Renovasi yang masuk kategori mega proyek itu, disebut-sebut menjadi yang terhebat sepanjang dilakukan renovasi di beberapa bangunan dan lokasi di area ibadah haji.
Setiap tahun, jumlah jamaah haji mencapai 4 juta orang, plus belasan juta jamaah umrah. Selama lima tahun mendatang, jumlahnya meningkat hingga 10% setiap tahun. Data Kadin Mekkah menyebutkan, tahun lalu, belanja para jamaah haji dan umrah mencapai 10 milyar riyal (Rp 25 trilyun) di Mekkah saja.
Kehadiran 15-an juta jamaah itu tentu saja membutuhkan akomodasi tempat tinggal serta kesempatan beribadah yang nyaman dan memadai. Inilah salah satu landasan utama Raja Abdullah menggelar renovasi dan perluasan Masjidil Haram dan seluruh lokasi ibadah haji lainnya. Menurut Fahas bin Al-Jarboa, Wakil Sekretaris Jenderal Supreme Commission for Tourism in Saudi Arabia, megaproyek itu bakal mengubah seluruh kawasan seputar Masjidil Haram. “Kami berharap, ini juga akan mengubah Mekkah secara dramatis,” kata Fahas.
Dramatis, karena pembersihan kawasan sekitar Masjidil Haram tak segan meruntuhkan bangunan megah hotel bintang lima dan empat sekalipun. Mulai Hotel Sheraton, Hotel Sofitel, Hotel Qurtuba, Hotel Zahret, Hotel Darkum, Hotel Talal, Hotel Firdaus Umrah, hingga Hotel Firdaus Mekkah, semuanya akan diratakan dengan tanah. Hotel-hotel ini, bersama bangunan perumahan lainnya, masuk areal seluas 587.250 meter persegi di seluruh Mekkah yang harus ditata ulang.
Jika ditotal, renovasi Masjidil Haram dan kota Mekkah dijalankan lewat 973 proyek baru. Terbagi menjadi beberapa wilayah, seperti 85 proyek di wilayah Syamiyah yang terletak di sisi barat laut hingga utara Masjidil Haram. Kawasan ini akan dipenuhi hotel bintang lima, pertokoan, pusat perbelanjaan, dan restoran.
Di sisi barat Masjidil Haram yang meliputi kawasan Jabal Umar dan Jabal Ka’bah dibangun hal serupa. Plus stasiun kereta api induk, areal parkir yang mampu memuat 12.000 mobil, pasar, dan fasilitas umum lainnya. Sebuah terowongan sepanjang 1.000 meter akan dibangun menembus Jabal Umar dan menyambung ke Jalan Ummul Qura.
Di sisi tenggara dan selatan, yang mencakup kawasan Jabal Khandama, dibangun hunian untuk menampung 240.000 orang. Salah satu proyek terbesar di kawasan ini adalah Abraj al-Bait. Proyek pembangunan tujuh menara pencakar langit ini selesai tahun depan dan sanggup menampung 65.000 orang. Di kawasan ini juga dibuat jalur pejalan kaki menuju Masjidil Haram, yang terhubung dengan dua jalan utama.
Meski perombakan besar-besaran kali ini diiringi dengan pembangunan fasilitas angkutan massal dan pelayanan publik lainnya, bagi sebagian ahli sejarah dan tata kota, perubahannya terlalu besar. Salah satu pihak yang keberatan adalah Sami Angawi, arsitek dan pendiri Centre for the Custodian of the two Holy Mosques Institute for Hajj Research. Sami menilai, mereka tengah menyaksikan detik-detik terakhir Mekkah tampak seperti pada saat diciptakan Tuhan dengan lanskap dan gunung-gunungnya.
Pemerintah Saudi ingin meratakan gunung-gunung di Mekkah supaya lebih banyak lahan datar. “Mestinya lanskap kota Mekkah tradisional tetap dipertahankan. Jangan hanya memikirkan bagaimana menampung sebanyak mungkin orang dan seberapa banyak uang yang bisa diperoleh,” ujar Sami.
Beberapa pihak lain menyayangkan pembangunan gedung pencakar langit di sekitar Masjidil Haram itu. Sebab gedung pencakar langit itu akan menutupi pandangan dari Ka’bah dan landmark di sekelilingnya. Kondisi ini akan menghilangkan keseimbangan letak Masjidil Haram, yang secara filosofis dipandang sebagai contoh pusat keseimbangan dunia. “Alasan mereka bisa dipahami. Tapi, di sisi lain, kita butuh tempat untuk menampung jamaah,” kata Lahem al-Nasser, seorang ahli perbankan Islam yang mendukung megaproyek perluasan Masjidil Haram itu.
Megaproyek ini juga memicu kenaikan harga properti di Mekkah. Kini harga tanah mencapai 250.000 riyal (Rp 625 juta) per meter persegi di kawasan sekitar Masjidil Haram. Nyaris dua kali lipat dari harga tanah di Monako, negara yang selama ini memiliki kawasan real estate paling mahal menurut data Global Property Guide. “Malah para pengembang mengira, harga tanah akan naik empat kali lipat hingga 1 juta riyal (Rp 2,5 milyar) per meter,” ujar Imad Awad. Harga tanah yang paling mahal ini terletak di area yang bisa melihat langsung pemandangan Ka’bah.
Tak hanya halaman Masjidil Haram di Mekah saja yang direnovasi, Masjid Nabawi di Madinah pun ikut direnovasi dan dipercantik untuk menyambut para tamu Allah. Pemerintahan Arab Saudi merenovasi beberapa bagian dari Masjid Nabawi. Beberapa atap buka tutup otomatis diperbaharui dan dipasang untuk tiang yang selama ini tidak ada.
Jika sudah selesai direnovasi pada 2020 nanti, luas Masjidil Haram akan berubah lebih lapang karena ada penambahan halaman hingga 300 ribu meter persegi. Luas Masjidil Haram sendiri saat ini tidak lebih dari 365 ribu meter persegi. Itu artinya, jika renovasi selesai dilakukan, luasnya akan bertambah hampir dua kali lipat.
Sebagai gambaran, saat ini saja dengan luas yang sudah ada, jemaah yang bisa ditampung di halaman dan dalam masjid mencapai 2 juta orang. Jadi, bisa dibayangkan dari sekarang, berapa juta jemaah lagi yang bisa ditampung jika mega proyek itu benar-benar selesai.
Raja Abdullah, selaku penjaga dua kota suci (Khadimul Haramain), ingin menambah luas masjid kebanggaan umat Islam seluruh dunia itu hingga bisa menampung banyak lagi jamaah. Untuk melancarkan pelaksanaan mega proyek itu, digelontorkanlah dana sebesar Rp920 triliun. Dana sebesar itu, termasuk untuk membangun gedung pencakar langit, pusat perbelanjaan, apartemen dan hotel-hotel baru di Makkah.
Data yang dirilis Kementerian Urusan Kota dan Desa Arab Saudi, proyek perluasan yang dilakukan Pemerintah Arab Saudi itu ternyata mencakup juga tempat parkir dan lokasi untuk beribadah Sa'i antara Bukit Shafa dan Marwah. Di lokasi Sa'i, rencananya akan dibangun hingga bertingkat tiga.
Selain di Mekkah dan lokasi tersebut, pembangunan juga dilakukan di Mina, Muzdalifah dan Arafah. Tempat yang menjadi rangkaian untuk melaksanakan ibadah Haji itu dalam proyek tersebut akan ditata ulang. Untuk memudahkan para jamaah, akan dibangun juga jaringan kereta bawah tanah (Subway) yang akan menghubungkan antara Masjidil Haram hingga Arafah.
Pembangunan kembali kompleks Masjidil Haram dengan lokasi ibadah haji lainnya memang sangat luar biasa. Untuk gambaran saja, demi menyukseskan mega proyek itu, Pemerintah Arab Saudi dengan sengaja mengorbankan begitu banyak bangunan dan gedung pencakar langit yang sudah berdiri megah. Bangunan itu berdiri di areal 587.250 meter persegi di Mekkah yang masuk dalam kawasan penataan ulang.
Tercatat, bangunan yang terpaksa diruntuhkan itu, adalah Hotel Zahret, Hotel Darkum,Hotel Talal, Hotel Firdaus Umrah dan Hotel Firdaus Mekkah. Tidak hanya itu, hotel berkelas dunia yang jaringannya ada di hampir semua negara, juga terkena penggusuran. Mereka, adalah Hotel Sheraton dan Hotel Sofitel. (*)
Sejumlah agen travel, khususnya yang menyediakan jasa pemberangkatan ibadah umrah, belum menerima kabar resmi kalau Masjidil Haram mau ditutup untuk renovasi. Apalagi selama ini belum pernah terjadi, kawasan itu direnovasi dan ditutup untuk melaksanakan ibadah.
"Kalau mau ada renovasi memang benar. Renovasi mau dilakukan di tempat tawaf, katanya mau diperluas. Kalau sampai menghentikan, saya belum mendengar ada berita resmi," katanya ketika dihubungi Tribun, Rabu (23/5) siang.
Dia menambahkan, selama ini kalau ada perbaikan, belum pernah sampai menutup Masjidil Haram. Apalagi rencananya renovasi dilakukan di lantai satu, dan masih ada beberapa lantai lagi yang bisa digunakan jemaah ibadah umrah.
Biaya Umrah Diperkirakan Naik dari Berbagai Sumber.
Judul: Biaya Umrah Diperkirakan Naik Di Tahun 2013 Akibat Renovasi Masjidil Haram
Rating: 10 out of 10 based on 24 ratings. 5 user reviews.
Ditulis Oleh Unknown
Terima Kasih Atas Kunjungan Anda...
Rating: 10 out of 10 based on 24 ratings. 5 user reviews.
Ditulis Oleh Unknown
Terima Kasih Atas Kunjungan Anda...
0 comments... Baca dulu, baru komentar
Post a Comment