Umrah Plus Turki – Bagi sahabat wisata muslim yang hobi memancing, ada sebuah tempat pemancingan alami yang terletak di jalur ramai orang berlalu-lalang. Heran, kan?
Ya, tempat itu adalah Jembatan Galata, yang terletak di Istanbul, Turki. Jika banyak pemancing yang membutuhkan tempat sunyi untuk memancing, di sini suasananya sangat berbeda. Jembatan dengan panjang total 490 meter dan lebar 42 meter ini ramai dikunjungi para pemancing setiap harinya. Tak hanya para pemancing, banyak pula orang dan kendaraan yang berlalu-lalang di atasnya.
Jembatan Galata (Galata Bridge) bertingkat dua. Tingkat pertama berupa jembatan yang digunakan untuk lintasan mobil dan pejalan kaki. Lintasan trem yang membawa penumpang dari daerah Sultanahmet (kota lama) ke Kabatas/Taksim (daerah pusat kota baru) juga melewati bagian ini. Di jembatan atas ini pula para pemancing beraksi.
Adapun Jembatan Galata bagian bawah digunakan sebagai tempat kuliner. Banyak kafe dan restoran yang menawarkan hidangan laut bisa ditemui di sini. Nah, bagi wisatawan yang ingin berpetualang di seputar Jembatan Galata, terdapat sebuah tangga di bagian tengah jembatan yang menghubungkan jembatan atas dan jembatan bawah.
Sensasi memancing di Jembatan Galata
Bagi para hobi memancing, kegiatan memancing merupakan kegiatan yang sangat mengasyikkan. Meskipun beberapa orang lain melihatnya sebagai aktivitas yang menjemukan. Nah, begitu pula dengan para pemancing di Jembatan Galata ini.
Posisi menentukan prestasi, begitu pula dalam dunia memancing. Tempat yang tepat akan menghasilkan ikan tangkapan yang banyak. Namun, sedikit berbeda dengan kebanyakan pemancing di Jembatan Galata. Di sini, para pemancing banyak yang mengadap Old City. Mengapa?
Jelas, sambil menunggu umpannya dilahap ikan, mereka pun bisa mengusir rasa bosan dengan menikmati pemandangan peradaban yang dibangun oleh Kekhilafahan Utsmani pada masa kejayaannya, betapa tidak, dari sisi kiri jembatan itu merupakan arah menuju kawasan Sultan Ahmet Square, sehingga anda juga bisa menyaksikan langsung kemegahan bangunan-bangunan masa lampau misalnya seperti Masjid Biru dan Hagia Sophia.
Romantisme Istanbul dari atas Jembatan Galata
Sejauh mata memandang ke arah kawasan kota tua itu, romantisme Istambul di masa lalu pun seolah hadir menyapa. Mungkin, ini pula yang dirasakan seorang novelis Turki, Orhan Pamuk, saat menuliskan novelnya, “Istanbul”.
Memang, Jembatan Galata bisa menjadi sarana yang luar biasa untuk mengenang kembali masa kejayaan kekhalifahan Utsmani sekaligus menggali inspirasi. Pemandangan yang ditawarkan dari Jembatan Galata memang luar biasa. Mulai dari aktivitas para pemancing, gedung-gedung bersejarah di Old City, hamparan laut dengan camarnya yang beterbangan, atau pun aktivitas kapal yang hilir-mudik di perairan sekitar Jembatan Galata.
Memandang lalu-lintas kapal dari Jembatan Galata
Pemandangan menarik lain yang bisa dinikmati dari atas jembatan Galata adalah aktivitas kapal yang hilir-mudik, baik di Golden Horn (tanduk emas), Selat Bosphorus, maupun Laut Marmara. Semuanya bisa dinikmati dari atas Jembatan Galata.
Lautan Marmara, yang menjadi bagian dari Golden Horn atau tanduk emas ini termasuk jalur transportasi laut yang cukup sibuk. Dari Jembatan Galata, pengunjung bisa menyaksikan lalu lalang kapal pesiar, kapal ikan, atau pun kapal feri.
Golden Horn Cruising atau wisata melintasi Golden Horn memang menjadi daya tarik tersendiri bagi pariwisata di Turki. Dengan cara ini, wisatawan bisa menyaksikan keanggunan Istanbul dari lautan. Dari arah laut, wisatawan bisa menikmati pemandangan berupa bangunan vila-vila mewah peninggalan kaum bangsawan semasa kekuasaan Kesultanan Ottoman atau Utsmani.
Selain kapal pesiar, ada pula kapal feri yang melintasi perairan ini. Kapal penumpang ini melayani perjalanan di jalur perairan yang menghubungkan Istanbul Eropa dan Istanbul Asia. Kebanyakan, pengguna kapal feri antarbenua ini adalah penduduk lokal. Bisa dibayangkan, para karyawan yang bekerja di Istanbul Eropa, tetapi tinggal di Istanbul Asia. Setiap hari perjalanan mereka bukan lagi antarprovinsi, tetapi antar benua. Unik, ya?
Jangan heran, hal ini mengingat posisi Istanbul yang cukup unik di antara seluruh kota dunia. Kota yang dahulu bernama Konstantinopel ini berada persis di antara belahan dunia Eropa dan Asia. Inilah yang menyebabkan Istanbul juga dijuluki sebagai “kota dua benua”. Tidak heran pula jika percampuran kedua budaya ini cukup mempengaruhi masyarakat dalam segenap aktivitasnya.
Sahabat wisata muslim, Istanbul merupakan kota yang dikelilingi oleh perairan. Kota ini terbelah oleh Selat Boshporus. Sementara bagian selatannya dibatasi oleh Laut Marmara. Adapun Jembatan Galata di kota Istanbul merupakan batas jalur umum perlintasan pelayaran sejak berabad-abad lampau. Memang, perikanan menjadi komoditas yang penting di Turki. Ikan dan hasil laut menjadi bahan makanan yang penting dan mempengaruhi budaya kuliner Istanbul sejak ratusan tahun.
Memang, tak ada habisnya menyelami peradaban yang pernah hadir di negeri ini, sejak masa Konstantinopel hingga Istanbul. Semuanya cukup dengan berpetualang di sepanjang Jembatan Galata.
Ingin merasakan sensasi memancing di Jembatan Galata? Ada toko pancing yang bisa sahabat wisata muslim temukan di sekitar Jembatan Galata. Ingin berwisata ke Jembatan Galata? Ikuti paket wisata muslim yang diselenggarakan oleh Cheria Tour & Travel. Dengan paket wisata muslim Cheria Tour & Travel, perjalanan wisata menjadi lebih tenang dan menyenangkan.
Untuk info lengkapnya silahkan kunjungi artikel menarik kami lainnya yuk di Paket Umroh Plus Turki 2013 dan Paket Wisata Murah 2013 serta 05 Days 04 Nights Aegean Trip Istanbul Turky.
Jangan lupa juga untuk menyempatkan diri anda menonton video singkat kami yang akan mengulas Jembatan Galata, Obyek Rekreasi Turki Penggugah Inspirasi ini. Selamat berwisata!
Judul: Jembatan Galata, Obyek Rekreasi Turki Penggugah Inspirasi
Rating: 10 out of 10 based on 24 ratings. 5 user reviews.
Ditulis Oleh Unknown
Terima Kasih Atas Kunjungan Anda...
Rating: 10 out of 10 based on 24 ratings. 5 user reviews.
Ditulis Oleh Unknown
Terima Kasih Atas Kunjungan Anda...
0 comments... Baca dulu, baru komentar
Post a Comment