Wisata Pendidikan Ke Al-Azhar Asy-Syarif Mesir

Posted by Unknown on Monday, October 1, 2012


Idarah aL-Azhar Asy-Syarif, Pusat Lembaga Pendidikan Tertua di Dunia Islam

Idarah Al-Azhar Al-syarif merupakan gedung syaikh Al-Azhar yang berlokasi di sebelah kanan jalan antara Salah Salem St. dan Jauhar Al-Qa’id St. Di gedung inilah persoalan Islam dikaji, baik di tingkat Mesir maupun penjuru dunia.

Sebelum pindah ke Saleh Salem St., gedung yang menjadi kantor Syaikh Al-Azhar terletak di Jauhar Al-Qa’id St. Di antara dua masjid terkenal di Mesir, yaitu Masjid Al-Azhar dan Masjid al-Husain ibn Ali yang terletak di wilayah Al-Husain.

Syaikh Al-Azhar membawahi sebuah lembaga yang disebut al-Azhar Asy-Syarif, sebuah lembaga tertua di dunia Islam. lembaga itu didirikan pada tahun 359 H/970 M,oleh panglima Dinasti Fatimiyyah yang memimpin penaklukan Mesir, Jauhar Al-Shiqilli. Namun, lembaga ini baru dibuka secara resmi pada tahun361 H/972 M. Pada tahun itu, lembaga ini mulai dibuka sebagai masjid. sedangkan kedudukannya sebagai lembaga pendidikan baru dimulai empat tahun kemudian, bertepatan pada Bulan Ramadhan 365 H/oktober 975 M.

Abu al-Hasan Ali ibn Al-Nu’man Al-Qairuwani dipilih sebagai pengasuh pertama lembaga ini. Saat itu, beliau menjabat sebagai ketua mahkamah agung. Dilihat dari namanya terlihat bahwa tokoh ini berasal dari Qaiwarun, Tunisia. Wajar, penguasa Mesir dari Dinasti Fatimiyyah saat itu baru saja pindah dari Tunisia.

Penguasa Fatimiyyah membawa serta para ulama dan ilmuwan. Kajian-kajian yang dilakukan di lembaga pendidikan ini berkisar materi-materi agama, bahasa, logika, dan astronomi. Para pengajarnya, yang terdiri dari sekitar 30 orang, antara lain Menteri Abu Al-Faraj Ya’qub ibn Yusuf ibn Killis. Menteri ini mengajar ushul fiqih dengan pedoman Kitab Al-Risalah Al-Aziziyyah.

Corak Al-Azhar yang demikian itu baru berakhir saat Mesir jatuh ke tangan Dinasti Ayyubiyyah yang didirikan Shalahudi al-Ayyubi. dibawah dinasti ini, al-Azhar pun berubah. Saat ini, lembaga tersebut menjadi bercorak sunni.

Al-Azhar berkembang dengan cepat. Perkembangan cepat ini mencapai puncaknya ketika Andalusia lepas dari pelukan kaum muslimin dan Baghdad luluh-lantak akibat gempuran serdadu-serdadu Mongol. Al-Azhar pun menjadi tempat pelarian para ilmuwan dari kedua kawasan itu. Selanjutnya al-Azhar segera menjadi pusat ilmu pengetahuan dunia Islam. Perkembangan itu kian cepat karena dukungan para penguasa yang mencintai ilmu pengetahuan.

Ketika Mesir berada di bawah kekuasaan Dinasti Mamluk, al-Azhar berhasil memulihkan posisinya di bidang ilmu pengetahuan, sebagai pusat pertemuan para guru besar, staf pengajar, dan mahasiswa. Selain itu, lembaga pendidikan tersebut juga mulai berfungsi secara penuh sebagai sebuah lembaga ilmiah yang dikelola dan dibiayai negara berdasarkan ketetapan dan keputusan yang jelas. Dampaknya, lembaga ini pun mengalami perluasan dan perkembangan pesat sampai akhirnya menjadi sebuah kota universitas yang terdiri dari sejumlah gedung.

Masing-masing gedung disebut ruwaq dan yang paling terkemuka di antara banyak ruwaq tersebut adalah Ruwaq Abbasiyyah. Ruwaq ini dibuat pada masa pemerintahan Khedive Abbas Hilmi yang memerintah hingga 1333 H/1914 M.

Gedung yang diresmikan pada 1315 H/1897 M tersebut mirip gedung administrasi Al-Azhar. Gedung Abasiyyah tersebut bisa dikatakan sebagai salah satu bagian dari arsitektur dan seni Islam pada akhir pemerintahan Diansti Mamluk. Saat itu, gedung tersebut menjadi tempat kedudukan Majelis Pengarah Al-Azhar dan para Syaikh. Selain menjadi tempat perpustakaan dan pusat administrasi dan dokumentasi, beberapa ruangan di dalam gedung tersebut juga disediakan bagi mahasiswa.

al-azhar
universitas al-azhar-asy-syarif kairo-mesir

Adapun para mahasiswa dari luar kota maupun luar negri bermukim di beberapa kampong, yaitu Afifi, Zarafah, Basyashah, Sulaimiyyah, Jizawiyyah, Zuhar, dan Munasirah.

Memasuki zaman modern, al-Azhar menata dirinya kembali. Sebagai contoh pada tahun 1237 H/1822 M, lembaga ini mulai memberikan gelar al-Alamiyyah kepada para lulusannya. Hingga saat ini, lembaga ini tetap memiliki peran besar dalam dunia pemikiran dan ilmiah di dunia Islam. Lembaran sejarah mencatat, sejumlah tokoh besar kebangkitan pemikiran timur tengah adalah lulusan Al-Azhar, misalnya Taqiyuddin an-Nabhani dan banyak lulusan lainnya.

Pada tahun 1381 H/1961 M, al-Azhar memasuki periode baru. Hal ini disebabkan keluarnya undang-undang yang mengubahnya menjadi sebuah universitas modern. Namun, di saat yang sama tetap memelihara kajian-kajian tradisional yang menjadi ciri khasnya, misalnya kajian-kajian keislaman dan bahasa Arab.

Dengan dibukanya fakultas dengan berbagai disiplin ilmu, jumlah mahasiswanya pun semakin bertambah. sehingga Al-Azhar pun menjadi sebuah lembaga ilmiah.keagamaannya yang benar-benar unik.berbeda dengan lembaga Al-Azhar Al-Syarif yang telah berusia lebih dari 1000 tahun,gelar”Syaikh Al-Azhar”yang diberikan kepada seorang yang menjadi pemimpin tertinggi lembaga tersebut baru dipakai pada taun 1101 H/1690 M,pemegang pertama adalah Syaikh Muhammad Abdullah Al-Karrasyi.hinga tahun 1355 H/1936 M,jabatan Syaikh al-Azhar bisa diwariskan.kemudian sejak 1366 H/1949 M,keluar aturan yang membolehkan pemegang jabatan ini ditetapkan oleh kepala negri Mesir.

Jabatan Syaikh al-Azhar merupakan jabatan independen dan otonom yang memiliki otoritas penuh tanpa campur tangan pemerintah. Namun, sejak Presiden Anwar Sadat berkuasa, pemerintah Mesir mulai menggoyang kedudukan Syaikh al-Azhar hingga setara kedudukannya dengan jabatan perdana mentri.

Usaha yang dilakukan Presiden Anwar Sadat selalu kandas di bawah kewibawaan seorang Syaikh Al-Azhar, yang kala itu djabat oleh Prof. Dr. Syaikh Abdul Halim Mahmud. Setelah Syaikh Abdul Halim Mahmud wafat pada tahun 1398 H/1978 M, pemerintah Mesir mulai mencampuri otoritas Syaikh Al-Azhar.

Sejatinya, jabatan Syaik Al-Azhar bukan hanya milik ulama Mesir. Namun, jabatan tersebut adalah milik Dunia Islam. Jadi, siapa pun ulama dan tokoh dunia berhak menjadi Syaikh Al-Azhar bila terpilih. Hingga saat ini peraturan tersebut masih berlaku.

Nah, bagi sahabat wisata muslim yang ingin berkunjung ke lembaga pendidikan tertua di dunia Islam ini, ikuti saja tur wisata muslim. Bisa dengan paket khusus ke Mesir, bisa juga dipaketkan dalam paket umroh plus Mesir. Selamat berwisata.(RA)
Judul: Wisata Pendidikan Ke Al-Azhar Asy-Syarif Mesir
Rating: 10 out of 10 based on 24 ratings. 5 user reviews.
Ditulis Oleh Unknown

Terima Kasih Atas Kunjungan Anda...
Posted by: Cheria Wisata

0 comments... Baca dulu, baru komentar

Post a Comment

Travel Tour Wisata Muslim Umroh Haji ONH Plus Cheria